OJK – Forkom IJK Sumut Tingkatkan Literasi Keuangan Mahasiswa lewat Goes to Universitas Labuhanbatu
Pelaksanaan PKKMB hari ke-2 Universitas Labuhanbatu TA 2024/2025 diisi dengan kegiatan Kuliah Umum sehubungan dengan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 27 Septmeber 2024 yang merupakan hasil inisiasi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Labuhanbatu bekerjasama dengan Forum Komunikasi Inklusi Jasa Keuangan (FORKOM IJK) Sumatera Utara dengan mengusung tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif”. Acara ini medapatkan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumut, Bank Medan, BI Pematangsiantar, Bursa Efek Indonesia Sumut serta berbagai industri perbankan seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Syariah Indonesia, Bank Mestika, Bank Sumut, Bank BCA dan Pegadaian kota Rantauprapat-Kab. Labuhanbatu ikut meramaikan kegiatan ini.
Rektor ULB Assoc. Prof. Ade Parlaungan Nasution dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan PKKMB ULB Tahun 2024 dengan mengadakan Kuliah Umum sangat penting bagi calon mahasiswa baru terutama mereka dapat mengenal lebih dalam mengenai peran dan tugas lembaga keuangan negara seperti OJK, Bank Indonesia serta mengenal investasi bisnis pasar modal sekaligus peranan Bursa Efek Indonesia. Peserta kegiatan ini tidak hanya mahasiswa baru tetapi civitas akademika sebanyak 1.200 orang.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Sumatera Utara (Forkom IJK Sumut) gelar Forkom IJK Sumut Goes to Universitas Labuhanbatu, Jumat (27/9/2024).
Kegiatan tersebut sebagai bagian dari rangkaian Bulan Inklusi Keuangan 2024.Acara yang berlangsung di Universitas Labuhanbatu dihadiri 1200 peserta terdiri dari mahasiswa dan Industri Jasa Keuangan ini menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap pentingnya literasi dan inklusi keuangan.
Rektor Universitas Labuhanbatu, Ade Parlaungan Nasution pada sambutan saat membuka kegiatan itu mengatakan peningkatan pemahaman keuangan adalah kunci untuk membangun generasi yang mandiri dan berdaya saing.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi mahasiswa untuk lebih memahami dunia keuangan,” ungkapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Reza Leonhard selaku Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Sumatera Utara yang dalam sambutannya sangat mengapresiasi kesiapan Panitia Mahasiswa Baru ULB mempersiapkan segalanya untuk menyukseskan kegiatan Kuliah Umum terutama mengenalkan peran dan fungsi OJK kepada calon mahasiswa baru dalam dunia keuangan perbankan sehingga sangat mengedukasi.
Pelaksanaan Kuliah Umum ini menghadirkan enam narasumber dari Forkom IJK, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Bank Mandiri, Bank Mestika dan BRI Danareksa. Masing-masing narasumber menyampaikan materi yang menarik sesuai dengan tema. Namun, pada sesi narasumber dari Bursa Efek Indonesia calon mahasiswa baru sangat antusias karena banyak pertanyaan seputar Pasar Modal sehingga hal ini menarik untuk ditindaklanjuti oleh pimpinan Universitas Labuhanbatu.
Menjelang penutupan OJK, Bank Mandiri, Bank Mestika serta Bursa Efek Indonesia memberikan quis dan game kepada mahasiswa baru untuk mendapatkan give away atau souvenir menarik dari para penyelenggara. Seluruh mitra merasa puas dengan kegiatan ini sekaligus terus bersinergi dengan dunia akademisi.
Dekan FEB ULB Bapak Pristiyono, dalam sambutannya bahwa kuliah umum dengan menghadirkan narasumber berkompeten merupakan hal yang baru dalam pelaksanaan PKKMB karena kegiatan ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kegiatan PKKMB sebelumnya.
Melalui kegiatan ini mahasiswa akan memperoleh transfer ilmu dan berbagi pengalaman agar mahasiswa memiliki rasa ingin tahunya tentang pasar modal sehingga menarik perhatian milenial untuk ikut serta berinvestasi pasar modal.
OJK Provinsi Sumatera Utara yang juga mewakili Forkom IJK Sumut, Reza Leonhard menekankan pentingnya inklusi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dikatakannya, pelaksanaan BIK 2024 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap produk dan /atau layanan jasa keuangan.
Dengan demikian dapat mengurangi gap antara indeks literasi dan inklusi keuangan, serta mendorong pencapaian target inklusi keuangan menjadi 90% pada 2024 sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif dan Peraturan Menteri Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Strategi Nasional Keuangan Inklusif.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari OJK, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, serta Industri Jasa Keuangan lainnya.
Para peserta juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan narasumber melalui sesi tanya jawab, yang memungkinkan mereka untuk menggali lebih dalam tentang topik-topik yang dibahas.
Semua upaya ini mencerminkan komitmen regulator bersama kementerian/lembaga terkait, jndustri jasa keuangan dan berbagai pihak lainnya dalam memberikan layanan kepada masyarakat dan dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terkait literasi keuangan.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan mini expo yang diikuti 9 lembaga jasa keuangan yang terdiri dari industri perbankan, Industri Keuangan Non Bank dan Industri Pasar Modal.
OJK dan Forkom IJK Sumut berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda di Sumatera Utara.
Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang sadar finansial, mampu mengelola keuangan pribadi secara bijak, serta mendukung program inklusi keuangan nasional secara maksimal. (red)
Acara ini kuliah umum ini di inisiasi oleh Forkom IJK Sumut dan diselenggarakan oleh OJK Sumut, BI Pematangsiantar serta mitra perbankan dibawah naungan Forkom IJK Sumut. (Tio)