Labuhanbatu, November, 28-2020
Podcast, Garis Narasi Universitas Labuhanbatu TV menyelenggarakan dialog interaktif dengan mengangkat tema Peran dan Kepentingan Perempuan Dalam Pemilihan Bupati/Wakil Bupati Labuhanbatu Tahun 2020, acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 November 2020, Pukul : 14:00 Wib s/d selesai, dengan menghadirkan tokoh-tokoh perempuan Labuhanbatu.
Adapun tokoh perempuan yang diundang dalam dialog interaktif tersebut yaitu :
- Hj. Siti Rohima Nasution, M.Ag Wakil ketua Aisiyah Muhammadiyah Labuhanbatu
- Hj Meyniar Albina, MA, Muslimat Al-Wasliyah Labuhanbatu
- Lydia Berliana Purba , SKM.,MAP, Ketua Persatuan Wanita Keristen (PWKI) Labuhanbatu
- Aini Afrida, S.Pd., M.Pd, Kepala Sekolah SMK Siti Banun Sigambal Rantauprapat
Dalam acara dialog tersebut dipandu oleh Dr. Junita Koto, M.Pd yang merupakan Dosen tetap Universitas Labuhanbatu
Ibu Lidya dalam pandangannya tentang peranan perempuan menjadi pemimpin itu tidak masalah, karena Laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama, dan kita bisa melihat dari kriteria pendukung yang harus menjadi pemimpin diantaranya wanita tersebut harus memiliki skill, wawasan yang luas dan motif perempuan tersebut untuk menjadi pemimpin dan juga bisa dilihat dari latar belakang keluargannya. Jadi menurut ibu lidya syah-syah saja kalau seorang perempuan menjadi pemimpin sepanjang perempuan tersebut memiliki kompetensi yang bik.
Dalam kesempatan yang sama Dr. Siti Rohimah dari Aisiyah Menyampaikan bahwa sengguhnya yang paling mulia yaitu hormat kepada Ibu. Perempuan memiliki peranan penting dalam rumah tangga, dan pendidikan ibu juga harus mendukung insya Allah akan lebih baik, dalam pandangan islam, kedudukan laki-laki dengan perempuan itu sama, namun dalam beribadah ada perbedaan, perempuan tidak bisa menjadi imam dalam sholat dikarenakan perempuan memiliki suatu yang disebut mantruasi/berhalangan yang menyebabkan wanita itu ada batasannya dalam beribadah di bandingkan dengan kaum laki-laki. Kalu seorang perempuan menjadi pemimpin lebih tersentuh untuk membesarkan anak-anak untuk lebih baik begitu juga nantinya dalam memimpin daerah, Jadi perempuan itu bisa jadi pemimpin. Tegas ibu siti menyampaikan kalau memilih pemimpin itu jangan memilih karena saudaranya, karena jirannya, karena satu marganya, karena temannya tapi pilihlah karena Allah S.W.T.
Selanjutnya Ibu Dr. Meyniar dari jama’ah Al-Waliyah menampaikan bahwa untuk seorang pemimpin sebaiknya kaum laki-laki sedangan kaum perempuan tugasnya mengurus rumah tangga, tapi tidak menutup kemungkinan seorang wanita juga berhak untuk menempuh pendidikan tinggi dan juga menjadi seorang pemimpin, dengan catatan kita harus mementingkan kepentingan Agama baru Adat, dan beliau menyampaikan kalau di masyarakat adat, yang paling berhak menjadi pemimpin yaitu laki-laki, selanjutnya Ibu Meyniar menyampaikan pada abad ke 20, posisi wanita disamakan gender dalam kanca politik terus bergulir, ada 2 (dua) pandangan yaitu :
- Pandangan Fundamentalis , perempuan tidak boleh menjadi pemimpin karena perempuan kaum yang lemah, jadi pemimpin perempuan tidak baik, karena sifat ke ibuannya lebih kuat dan rasionya lemah.
- Pandangan Peradaban, menyebutkan tidak ada perempuan jadi ketua adat, adanya trans gender,
Baiti janati, kita utamakan keluarga. Tetapi kita mendahulukan laki-laki, ketika dalam keadaan darurat perempuan bisa jadi peminpin. Perempuan Boleh menjadi pendamping dan perempuan ini jangan dilepas, dan kita saling mengingatkan.
Dalam kesempatan yang sama Ibu Aini Kepsek Siti Banun menyampaikan mengenai Porsi dan karir bagi perempuan ini adalah pilihan kalau bisa antara laki-laki dengan perempuan itu kedudukannya seimbang kalau semua bertanggung jawab antara pekerjaan dengan keluarga, untuk jadi seorang pemimpin itu yang harus diutamakan yaitu :
- Persiapan diri yaitu mengenai mental, mengatur rumah tangga da pekerjakan.
- Komunikasi yang baik dengan pasangan kita
- Mengatur keseimbangan waktu antar pekerjaan dan keluarga dalam Keluaraga, ibu sebagai guru dan Bapak sebagai kepala sekolah.
- Harus mempunyai keperibadian yang baik
Mudah-mudahan acara dialog ini dapat bermanfaat dan dapat menambah edukasi bagi masyarakat labuhanbatu dalam menentukan pilihannya, jangan lupa tanggal 9 Desember 2020 untuk memilih Paslon Bupati/Wakil Bupati Labuhanbatu,”Ak.