MAHASISWA STIPER LABUHAN BATU FIELDTRIP KE BALITBANG LHK AEK NAULI

KUNJUNGGAN LAPANGAN (FIELDTRIP)  MAHASISWA STIPER YAYASAN UNIVERSITAS LABUHAN BATU KE BALITBANG LHK AEK NAULI

Dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa pertanian Program Studi Agroteknologi Yayasan Universitas Labuhan Batu, melakukan kunjungan lapangan  ke Balitbang LHK Aek Nauli. Kunjungan ini dilakukan pada 2-3 April 2019 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 100 orang, 13 orang assisten dosen dan 4 orang Dosen Pembimbing yaitu Bapak Khairul Rizal STP. M.Si, Khairul Spi., M.Si dan Ibu Siti Hartati Yusida Saragih SP., MP. Yusmaidar Sepriani, S.Pd, M.Si, Kepala Program Studi Agroteknologi STIPER Labuhan Batu sebagai pemimpin rombongan berharap agar kegiatan field trip ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswanya. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester 2 yang sedang mengambil  mata kuliah Botani Umum. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa STIPER Labuhan Batu mengenai Ilmiah Lebah, Arboretum-Nursery, Ilmiah Arang Asap Cair dan pengenalan alam dengan melakukan tracking ke atas puncak Panorama.

“Harapan kami, selain belajar tentang lebah madu dan juga arang kompos serta asap cair, mahasiswa juga dapat mengetahui morfologi dan habitat tumbuhan dataran tinggi, sehingga kompetensi mahasiswa dapat meningkat dalam mata kuliah botani umum,” kata ibu Yusmaidar  Sepriani.

Kegiatan fieldtrip pertama dilaksanakan di Galeri Lebah Aek Nauli. Dalam pelaksanaanya mahasiswa dibantu oleh pemandu ahli lebah menjelaskan jenis-jenis lebah, cara pembudidayaan lebah, dan di beri kesempatan untuk mencicipi hasil produk Madu yg di hasilkan.

“Lebah mengumpulkan polen (tepung sari) dan nektar (cairan manis pada bunga). Lebah pekerja akan mencari pakan sampai umur sekitar 70 hari, setelah itu lebah mati,” jelas Aam. Aam juga mempraktikkan bagaimana caranya memindahkan lebah apis dari glodok ke stup pemeliharaan. Kemudian tidak lupa juga mahasiswa diberikan kesempatan mencicipi madu sarang secara langsung. “Madu yang dihasilkan dari lebah apis cukup mahal harganya di pasaran. Selain madu, lebah apis juga menghasilkan propolis yang dapat dijadikan sebagai antibiotik alami,” kata Aam.

Setelah mahasiswa melaksanakan kegiatan di Galeri lebah, para mahasiswa melakukan kegiatan berikutnya yaitu Arboretum-Nursery, dimana kegiatan ini juga di pandu oleh ahlinya dan para mahasiswa dapat mengenali jenis pepohonan dan keanekaragaman kultivar pohon yang ada di dalamnya. Mahasiswa diberikan pelajaran tentang jenis-jenis pohon dataran tinggi oleh Edi Kuwato. Sambil menyelusuri Arboretum Aek Nauli, Edi menjelaskan satu persatu koleksi jenis pohon yang terdapat di arboretum, diantaranya meranti, pinus, damar, salagundi, atur mangan, kemenyan, sampinur bunga, dan sampinur tali.

“Meranti batu tumbuh di dataran tinggi, kayunya dapat digunakan sebagai bahan bangunan seperti kusen, jendela, serta pintu,” papar Edi.

Pada hari kedua, mahasiswa diajarkan tentang cara pembuatan arang kompos dan asap cair. Materi pembuatan arang kompos dan asap cair disampaikan oleh teknisi lainnya, Pidin Mudiana, A.Md mulai dari penjelasan tentang bahan baku kayu yang bisa dipakai, proses pembuatan, lama waktu pembuatan, hingga proses pengumpulan hasilnya.

Mahasiswa di sini di ajak ikut dalam melakukan proses pembuatan biopeptisida arang asap cair.Dan di sini sesi Tanya jawab antara mahasiswa dan staff ahli terus berlangsung selama kegiatan tersebut.

Kegiatan fieldtrip selanjutnya, dilanjutkan dengan tracking ke atas puncak panorama dan setelah turun mahasiswa dapat edukasi tentang Gajah.Disini mahasiswa dapat mengenal lebih dekat tentang alam dan juga dapat merasakan betapa pentingnya alam bagi kehidupan.

Dan itulah serangkaian kegiatan fieldtrip mahasiswa, semoga dengan adanya kegiatan ini mahasiswa dapat lebih memahami pertanian lebih dalam lagi, dan diharapkan juga dapat menjadi motivasi dan inspirasi untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat. Terimakasih.

 

***Yusmaidar Sepriani, SP, M.Si