Rantauprapat, 05 Februari 2020. Milad Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke 73 Tahun, yang diselenggarakan oleh HMI Sekawasan Cabang Labuhanbatu Raya yang digelar di Aula Hotel Permata Land Resort, Rantauprapat, Labuhanbatu. Milad yang ke 73 Tahun dengan mengangkat tema “Refleksi 18 Tahun HMI Cabang Labuhanbatu Raya”.
Acara yang dihadiri oleh H. Andi Suhaimi Dalimunte ST. MT (Bupati Labuhanbatu), Sodrul Fuad S.IP (Tokoh Politik Sumatera Utara) Munirrudin (Ketua PPP Labuhanbatu) Abdi Jaya Pohan (Ketum MD KAHMI Labuhanbatu) beserta pengurus, Pengurus MD KAHMI Labuhanbatu Utara, Sahrul Tanjung (Ketum MD KAHMI Labuhanbatu Selatan), Pengurus Forhati Labuhanbatu. Basyarul Ulya SH. MM (Rektor UNIVA Labuhanbatu), Ade Parlaungan Nasution SE. M.Si (Rektor Universitas Labuhanbatu), Ilham Fadli (Pengurus Besar HMI) Ketua Umum BADKO HMI Sumatera Utara, M. Alwi Hasbi Silalahi berserta pengurus, Pengurus HMI Cabang Labuhanbatu Raya, Ketua Umum Sekawasan HMI Cabang Labuhanbatu Raya, seluruh kader HMI Cabang Labuhanbatu Raya, Alumni-alumni HMI, Kelompok Cipayung Plus Labuhanbatu, OKP, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Politik, Praktisi serta dihadiri pula oleh bebarapa akademisi, politisi, birokrasi yang juga merupakan Alumni HMI.
Bupati Labuhanbatu H. Andi Suhaimi Dalimunthe ST. MT dalam arahannya mengatakan saya sangat yakin dan percaya akan lahir putra-putri terbaik Labuhanbatu melalui HMI. “Saya sangat yakin dan percaya dari HMI akan lahir putra-putri terbaik labuhanbatu yang dapat memberikan perubahan yang signifikan untuk Labuhanbatu.
Selain itu dirinya juga berharap HMI mampu melahirkan Inovasi-inovasi yang mampu membangun kabupaten Labuhanbatu yang kita cintai, Pemkab Labuhanbatu menunggu kehadiran HMI di tengah pemerintahan untuk memberikan ide dan gagasan yang positif, jangan berikan pemerintah kabupaten labuhanbatu dengan demontrasi, tapi mari duduk bersama untuk suatu rencana yang baik untuk daerah kita yang kita cintai ini. Tuturnya
Abdi Jaya Pohan Selaku Ketum MD KAHMI Labuhanbatu dalam dengan sambutannya bahwa antar sesama kader maupun alumni HMI kita harus saling membesarkan untuk saling bersinergi dalam membangun Kabupaten Labuhanbatu ini, karna HMI dan KAHMI adalah harus menjadi Mitra Pemerintah dalam membangun dan menjawab persoalan-persoalan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu.
Dalam kesempatan acara Milad HMI yang ke 73 tersebut, Rektor Universitas Labuhanbatu, Ade Parlaungan Nasution yang juga merupakan senior dan Alumni HMI, menyampaikan orasi ilmiah dengan judul Dunia Yang Bergerak Revolusioner. Ade Menyampaikan bahwa kader dan Alumni HMI harus mampu menjawab tantangan zaman di era revolusi industri 4.0 ini terkhusus di Kabupaten Labuhanbatu masih banyak persoalan-persoalan yang ada ada, baik masalah Agraria, Kesenjangan Sosial, Ketenagakerjaan, Kemiskinan, Hukum, Ekonomi dan Politik. Kader-kader HMI harus mampu menjawab persoalan tersebut, serta spirit-spirit perjuangan yang disiapkan harus tetap dijunjung tinggi oleh HMI untuk dapat mewujudkan masyarakat adil makmur yang di ridho’i oleh Allah Tuhan yang Maha Esa.
“Riset dari McKinsey itu menyebutkan bahwa di era ini sekitar 800 juta pekerjaan akan hilang di seluruh dunia. imbas revolusi industri 4.0 diantaranya, yang berada disekeliling kita antara lain : Loan Officer, Tukang Parkir, Kasir, Tenaga pengajar, Travel Agent, telemarketing, Agen asuransi, pustakawan dan banyak profesi lainnya
Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang teknologi saja, namun juga bidang yang lain seperti ekonomi, sosial, hukum dan politik.
Dalam bidang bisnis, terjadi pergeseran konsep bisnis berdasarkan kepemilikan ke arah bisnis kolaborasi dan didukung oleh rantai pasokan global dan dibidang sosial budaya masyarakat, revolusi industri melalui algoritma media sosial membuat pola baru hubungan sosial dan semakin terhubung satu sama lain. Kata kunci dalam era revolusi industri 4.0 ini adalah daya saing yang unggul serta inovasi-inovasi dalam rangka memanfaatkan artificial intelegence, big data, internet of thing dan label label lainnya dalam revolusi industri 4.0.
Selain menyiapkan daya saing yang unggul, perlu dibangun kesadaran dan kedewasaan masyarakat dalam menyikapi perkembangan dunia saat ini, terutama di zaman post modern, ketika informasi yang mengalir deras tanpa kejelasan kebenarannya.
Tantangan kader HMI dalam menyikapi guncangan guncangan (disrupsi) revolusi industri 4.0 ini adalah mengikuti arus dengan ilmu ilmu eksakta dan teknologi untuk memanfaatkan arus revolusi industri 4.0 dan sekaligus menyeimbangkan dampaknya dengan pengaplikasian keimanan dan ketakwaan sekaligus memakai pendekatan ilmu humaniora yang berperan dalam menjaga kualitas manusianya. Jika hal ini terjadi, maka kemajuan teknologi sebagai anak kandung ilmu pengetahuan dapat memberikan dampak positif bagi peradaban manusia itu sendiri.