Rektor ULB sebagai Narasumber Dalam Diskusi Budaya Melayu

Sabtu, 09 November 2019 bertempat di Gedung KNPI Labuhanbatu, Jln. SM. Raja, Rantauprapat,  dilaksanakan kegiatan diskusi Budaya Melayu dan sekaligus pemutaran film kepahlawanan Hang Tuah serta penampilan orkes Melayu yang diselenggarakan oleh Lembaga Budaya melayu (LBM) Tuah Deli Kabupaten Labuhanbatu berkerjasama dengan HIPMI Labuhanbatu dan GRANAT Labuhanbatu bersempena Peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2019

Narasumber dalam kegiatan diskusi ini adalah Raja Muhammad Azwin (Budayawan Melayu), Ade Parlaungan Nasution (Rektor ULB, Akademisi), dan Hamzah Syakbani Nasution (Ketua DPD KNPI Labuhanbatu) dan dipandu oleh Mizwar Tanjung. kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat mulai dari tokoh adat, tokoh pemuda, Mahasiswa dan masyarakat umum lainnya yang begitu antusias mengikuti acara tersebut.

Dalam Paparannya, Raja Muhammad Azwin menyebutkan bahwa ada kontroversi mengenai sosok Hang Tuah sebagai pahlawan bangsa Melayu, namun walaupun begitu dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih menggali dan menginventarisasi kebudayaan melayu lokal di kabupaten Labuhanbatu yang menurutnya ditandai dengan adanya beberapa kerajaan Melayu yang cukup besar dan disegani di kawasan Labuhanbatu Raya yaitu Kesultanan  Bilah, Kesultanan Panai, kesultanan Negeri Lama, kesultanan Kotapinang dan Kesultanan Kualuh.

Selanjutnya, menurut Ade Parlaungan Nasution, Hang Tuah adalah pahlawan sebenarnya yang mengakibatkan kejayaan kerajaan Malaka yang pada waktu itu menguasai seluruh semenanjung malaya dan sumatera hampir selama 150 tahun sebelum akhirnya takluk pada Portugis pada Tahun 1511. Ade Juga menyarankan agar Pemkab Labuhanbatu segera menetapkan identitas budayanya dengan dasar kebudayaan Melayu sebagai identitas Kabupaten Labuhanbatu. Untuk itu Ade menyarakankan agar berbagai elemen masyarakat untuk berkolaborasi merumuskan dan mengajukan ke Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk ditetapkan sebagai dasar hukum dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) yang secara filosofi menjadi landasan dan pandangan hidup masyarakat Kabupaten Labuhanbatu baik dalam tata cara protokoler seperti bentuk bangunan yang berarsitekkan budaya Melayu, pengunaan baju Melayu, pengajaran muatan lokal aksara Arab Melayu dan tari persembahan dalam setiap acara resmi dan yang paling penting adalah etos kerja berdasarkan budaya melayu yang menuntuk kesetiaan, ulet, tekun, kejujuran, ksatria dan toleransi.

Sementara itu, Hamzah Syakbani Nasution, meminta kepada seluruh generasi muda untuk merubah mindset bahwa generasi muda tidak perlu menunggu menjadi tua untuk dapat menjadi pemimpin atau mengabdi ke masyarakat dan dia meminta agar nilai nilai kepahlawanan Hang Tuah tetap diamalkan oleh generasi muda seperti kesetiaan, loyalitas dan cinta kepada negara dan bangsa.

acara ini diselingi penampilan orker Melayu binaan LBM Tuah Deli yang mendendangkan lagu-lagu melayu klasik yang di iringi oleh Biola, akordion dan gendang tentunya yang menurut Mizwar Tanjung, orkes melayu ini akan tetap perform di bebagai tempat di labuhanbatu agar kesenian ini tetap terjaga dalam ingatan semua kalangan.